WHAT'S NEW?
Loading...

Catung Lindu Hidup Kembali???

 Taukah akhir-akhir ini naskah "Catung Lindu" sedang banyak diperbincangkan banyak orang, Naskah ini dulu di perankan oleh artistik dan aktor dari siswa SMK 2 KUDUS, Naskah ini mengambil kisah nyata dan naskah ini dicetuskan atau dikarang oleh seorang sastra yang kini juga sebagai pahlawan tanpa jasa yaitu sebagai guru di SMK 2 Kudus yang mengajar Seni dan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, beliau ini orangnya sangat ramah, tegas, berani, dan kukuh terhadap pendiriannya, beliau sering dipanggil dengan Bu Ima. Beliau juga sangat mudah berbaur dengan siswa didiknya, jadi semua karya yang ia buat seperti Naskah "Catung Lindu" ini,



Isi atau makna dari sebuah karangan oleh bu ima ini, kurang lebihnya adalah menceritakan kehidupnya seorang anak yang terlahir cacad pada kakinya, dan ia buntung alias catung, ia mempunyai keluarga keterkecuali ibunya yang sudah sudah tiada ketika melahirkan anak cacad itu. Anak itu Bernama Lindu, ia mempunyai sudara atau adik, yang disini berperan sebagai anak sekolahan yang memiliki watak keras, dan ada saudaranya satu lagi, ia hanyalah sebagai anak yang membantu kakaknya dirumah yaitu si Kakaknya tadi, Disini Mereka mempunya bapak yang sangat baik dan berkerja keras tanpa lelah, ia menghidupi anak-anaknya dengan hanya bekerja sebagai seorang petani. Dan keluarga ini merasa kehilangan seorang sosok ibu. Dan Lindu pun menyesal sudah dilahirkan ke bumi yang indah ini, ia merasa tak berguna, tak bisa membantu bapaknya untuk memenuhi kehidupan sehari - hari, didalam hati ia berkata "apa sih gunanya hidup??? kalau hanya bikin beban yang lain, buat apa aku tercipta,?? sedangkan, gara - gara diri ku terlahir,, ibu telah tiada??? apa gunanya terlahir aku??? diriku yang catung, yang hanya bisa bergantung dengan satu tongkat,, buat apa aku hidup?? buat apa??" itulah kata hati yang ada dilubuk hatinya. Oh iya tak lupa Lindu mempunyai saudara laki-laki, tapi ia mengalami ganguan jiwa terhadapnya,, karena ia tak percaya bila ibunya telah tiada. Sekian. mungkin kurang lebihnya seperti itu.

jadi, kesimpulannya adalah,, bersyukulah terhadap apa  yang sang pencipta telah ciptakan, belum tentu engkau ini kekurangan,, bisa jadi kamu ini lebih sempurna ketimbang yang lebih dari kata kurang itu,, jangan pernah engkau sesali dan semangatlah, karena hidup hanyalah sekali.

0 comments:

Post a Comment

Jangan membuat kata-kata yang tidak baik, karena dapat menimbulkan Spam